Sabtu, 22 Oktober 2011

Pertolongan Pertama pada Amputasi Traumatik

1. Definisi

· Terpotong/ terpisahnya seluruh komponen jaringan tubuh (jari, tangan, kaki) yang diakibatkan oleh suatu trauma

2. Tujuan Penanganan:

· Atas dasar suatu indikasi tertentu dapat dilakukan penyambungan kembali (replantasi)

3. Indikasi

a. Amputasi yang mengenai ekstremitas atas

b. Luka tajam, tipe guillotine yang mengenai:

i. ibu jari

ii. beberapa jari

iii. transmetacarpal

iv. pergelangan tangan

v. lengan bawah

4. Kontraindikasi

· Absolut

i. Penderita dengan cedera lain yang parah

ii. Crush injury

iii. Amputasi segmental

iv. Multi level

v. Penyakit sistemik

· Relatif

i. Usia pasien

ii. Avulsion injury

iii. Waktu iskemia yang memanjang

iv. Kontaminasi masif

v. Problem psikologis

vi. Amputasi jari tunggal

5. Istilah penting:

· Amputat : Bagian tubuh yang terpotong/ terpisah akibat suatu amputasi

· Amputasi : Proses terpotong/ terpisahnya suatu bagian tubuh

· Amputee : Orang/ bagian tubuh yang tersisa setelah amputasi

6. Pertolongan Pertama

· Periksa kondisi pasien dan pertahankan ABC dengan baik.

· Buat pasien tetap dalam keadaan tenang.

· Kontrol perdarahan yang terjadi dengan cara melakukan pembebatan pada amputee.

· Bersihkan amputat dengan air (mengalir) biasa setelah itu dikeringkan dengan lembut dan masukkan ke dalam plastik kering yang ditutup rapat (plastik klip).


· Masukkan plastik klip berisi amputat ke dalam termos berisi es (bukan air es)


· Perhatikan agar selama proses transportasi ke pusat pelayanan kesehatan, air tidak sampai masuk ke dalam/ merendam plastik klip berisi amputat tersebut.

Patah Tulang (Fracture)



1. Definisi:

Patah tulang (fracture) adalah hilangnya kontinuitas jaringan tulang oleh karena suatu sebab tertentu.


2. Penyebab:

a. Eksternal (Trauma)

· Contoh: Kecelakaan Lalu Lintas, Kecelakaan Kerja, Kecelakaan Rumah Tangga

b. Internal (Non-Trauma)

· Contoh : Penyakit Degeneratif, Penyakit Tumor


3. Tanda Patah Tulang

a. Tanda Pasti:

i. Look : Deformitas, berupa: Pemendekan, Angulasi, Rotasi

ii. Feel : Krepitasi

iii. Move : False Movement


b. Tanda Tidak Pasti

i. Look : Bengkak, Memar, dll

ii. Feel : Nyeri, Kesemutan, dll

iii. Move : Keterbatasan Gerak, Kaku, dll


c. Patah Tulang Tertutup (Closed Fracture) dan Patah Tulang Terbuka (Opened Fracture)

i. Patah Tulang Tertutup : Bila tidak terdapat hubungan antara tulang yang patah dengan dunia luar.

ii. Patah Tulang Terbuka : Bila terdapat hubungan antara tulang yang patah dengan dunia luar, yaitu berupa luka.


4. Luka sebagai Tanda Patah Tulang Terbuka, adalah:

a. Mengeluarkan darah yang merembes terus-menerus.

b. Darah berwarna merah gelap/ kehitaman.

c. Darah bercampur dengan gelembung lemak (fat bubble).


5. Gradasi Patah Tulang Terbuka (Opened Fracture)

a. Klasifikasi menurut Gustillo & Anderson

b. Dasar Klasifikasi:

i. Ukuran Luka

ii. Kerusakan Jaringan Lunak

iii. Tipe Patah Tulang

iv. Kerusakan Pembuluh Darah/ Vaskular


6. Diagnosis

a. Diagnosis patah tulang (fracture) dilakukan dengan cara:

i. Menyebutkan kelompok

· yaitu: patah tulang tertutup atau terbuka

ii. Menyebutkan lokasi

· yaitu: femur 1/3 tengah, antebrachii 1/3 proximal, dll.

iii. Menyebutkan gradasi (untuk patah tulang terbuka)

· yaitu: grade I, grade II, grade III-A, grade III-B, grade III-C

iv. Menyebutkan tipe

· Yaitu: transversal, spiral, oblik, kominutif, segmental, dll.


b. Contoh lengkap:

· Opened Fracture (OF) Femur Sinistra (S) 1/3 tengah grade III-A segmental

· Closed Fracture (CF) Antebrachii Dextra (D) 1/3 proximal transversal